Akses Menuju Depan Istana Negara Ditutup, ini Alasan Kepolisian
jpnn.com, JAKARTA - Kepolisian menutup akses menuju depan Istana Negara. Hal ini lantaran Korps Bhayangkara menutup Jalan Medan Merdeka Barat dengan kawat berduri, Senin (21/10) siang.
Arus lalu lintas dari arah Patung Kuda ke Istana Negara atau sebaliknya, tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan empat. Penutupan itu juga membuat pejalan kaki tidak bisa melintasi jalan tersebut.
Kapolsek Gambir Kompol Wiraga Dimas Tama beralasan penutupan dilakukan demi alasan keamanan. Polisi tidak ingin pengguna jalan terganggu dengan demonstrasi yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI.
"Ini adalah untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan maupun yang melaksanakan kegiatan biasa. Jangan sampai kami buka jalan dan sebagainya nanti ada provokator yang masuk, sehingga mereka tidak bisa menjalankan kegiatan dengan aman," ucap Dimas ditemui di area Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin.
Diketahui, kepolisian melakukan penutupan jalan bertepatan dengan aksi BEM SI. Sedianya, BEM SI melaksanakan demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta, Senin pukul 14.30 WIB.
Sebelum aksi di depan Istana Negara, BEM SI menggelar longmars dari Patung Kuda. Kemudian BEM SI berjalan menuju depan Balai Kota DKI Jakarta, lalu melintasi Jalan Medan Merdeka Barat dan mengarah ke depan Istana Negara.
Dimas menegaskan, mahasiswa tidak bisa berdemonstrasi di depan Istana Negara. Mahasiswa hanya bisa berdemonstrasi di area depan Gedung Indosat.
"Enggak bisa," ungkap Dimas.
Sikap kepolisian yang menutup akses menuju Istana Negara, membuat mahasiswa kecewa. Massa pun meminta polisi membuka akses ke depan Istana Negara.
- Presiden Prabowo Bawa Bobby Tinggal di Istana Negara, Lihat Tuh
- Karangan Bunga Ucapan Selamat Kepada Prabowo Padati Komplek Istana Negara
- Resmikan Istana Negara di IKN, Jokowi: Saya Harus Omong Apa Adanya
- Demo di Semarang: Polisi Membabi Buta Tembakkan Gas Air Mata, Puluhan Mahasiswa Dilarikan ke RS
- Curiga Pernyataan Dasco soal Pembatalan RUU Pilkada Cuma Omon-Omon, BEM SI Minta DPR Terbitkan Surat
- Petrus Kritik Keras Jokowi yang Sebut Istana Presiden Bau Kolonial, Singgung Soal Kepribadian Ganda