Akses Permodalan Industri Kreatif Masih Minim
jpnn.com, JAKARTA - Pembiayaan perbankan untuk pelaku di sektor industri kreatif masih minim. Kendalanya, mayoritas startup di industri tersebut belum dianggap bankable oleh perbankan.
Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, perbankan memang mempunyai banyak pertimbangan dalam membiayai perusahaan rintisan.
’’Usahanya feasible, tetapi ada syarat bankable,’’ ujar Dhias belum lama ini.
Meski demikian, BNI Syariah terus berupaya menggenjot penyaluran pembiayaan untuk sektor industri kreatif.
Pihaknya mencatat outstanding pembiayaan BNI Syariah ke sektor industri kreatif baru 1,2 persen dari total portofolio atau mencapai Rp 300 miliar.
Tahun ini, pihaknya juga menargetkan kontribusi sektor industri kreatif mencapai 1,5 persen hingga dua persen dari target total pembiayaan 2018.
’’Ekonomi kreatif ini baru dan kami mencari yang aman serta tidak memberatkan. Kami juga masih mengikuti rule dari BI dan OJK,’’ ungkap Dhias.
Di sisi lain, Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fadjar Hutomo mengatakan, tidak semua lembaga keuangan bisa membiayai sektor tersebut.
Pembiayaan perbankan untuk pelaku di sektor industri kreatif masih minim. Kendalanya, mayoritas startup di industri tersebut belum dianggap bankable
- Mowilex Dukung Geliat Industri Kreatif, Arsitektur, dan Desain Melalui BDD 2024
- Pramono Bakal Gandeng Pelaku Industri Kreatif Demi Ciptakan Lapangan Kerja bagi Warga Jakarta
- Film Cocote Tonggo, Transformasi Sahli Himawan dari Musik ke Layar Lebar
- Citilink Resmi jadi Official Airline Partner Tur Konser Sal Pribadi, Bertabur Kejutan
- Gelar Kelas Bisnis UMKM 2024, Jamkrindo Dorong Industri Kreatif Tanah Air
- Bootcamp IndoBisa 2024 jadi Sarana Mempersiapkan Startup Bertemu Investor