Akses Sekolah Sulit, Siswa Jalan Kaki 4 Kilometer
Kamis, 05 Agustus 2010 – 12:41 WIB
SUKAPURA - Akses jalan masih menjadi kendala di Kecamatan Sukapura. Setidaknya inilah yang dirasakan warga Dusun Bobor, Desa Kedasih. Khususnya siswa SD dan SMP Satu Atap. Karena akses jalan sulit, mereka harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer untuk bersekolah di Dusun Gedangan, desa setempat.Jumlah mereka cukup banyak. Total ada 170 siswa, terdiri dari 50 siswa SMP dan 120 siswa SD. Dengan kondisi geografis yang berbukit, jalan di desa ini memang banyak yang menanjak. Kondisi tersebut diperparah oleh jalan yang belum beraspal. Sugiarto mempunyai harapan, suatu saat jalan menuju sekolahnya bisa diaspal. "Minta diaspal. Jadi kalau jalan tidak susah," harapnya. Tidak hanya Sugiarto, rata-rata semua siswa sekolah Satu Atap berjalan kaki menuju sekolah mereka. Hanya beberapa siswa saja yang kadang diantar menggunakan motor.
" Kondisi jalan makadam dan menanjak," jelas Kepala Desa Kedasih, Musiyanto saat ditemui Radar Bromo di kantor kecamatan setempat. Padahal, jalan tersebut menurutnya biasa digunakan pelajar untuk bersekolah. Saat ini menurut Musiyanto, minat belajar warga di daerahnya cukup tinggi. Sayang, mereka harus berjuang lebih keras menuju sekolah. Padahal, hadirnya sekolah tersebut bagi warga Kedasih merupakan sebuah kebanggaan. Sebab, warga sudah mulai menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka
Warga akhirnya sering mengeluhkan akses jalan yang sulit di desa mereka. Terutama para wali murid. Sebab, anak-anak mereka harus berjalan sejauh 4 km setiap hari untuk sekolah. Parahnya, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses dari Dusun Bobor menuju ke sekolah SD/SMP Satu Atap, Salah satu murid SMP Satu Atap, Sugiarto,16, mengatakan, setiap hari ia harus berangkat lebih awal. "Berangkat Jam 05.30," jelasnya. Dengan menempuh jarak 4 km, ia membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam-2 jam menuju sekolah.
Baca Juga:
SUKAPURA - Akses jalan masih menjadi kendala di Kecamatan Sukapura. Setidaknya inilah yang dirasakan warga Dusun Bobor, Desa Kedasih. Khususnya siswa
BERITA TERKAIT
- Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak
- Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Makan Bergizi Gratis Membentuk Karakter & Kepribadian Mulia
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon