Akses Tanggul Tertutup, Lumpur Genangi Pabrik PPI

Akses Tanggul Tertutup, Lumpur Genangi Pabrik PPI
PABRIK TENGGELAM- Akibat tanggul yang jebol sejak senin 9/3/2009, menenggelamkan pabrik PPI, terlihat beberapa Karyawan pabrik tersebut berusaha menyelamatkan beberapa alat inventaris yang masih tersisa. Foto: ADHIMAS RADITYA/JP
Sementara itu, Vice President Lapindo Brantas Inc Yuniwati Teryana mengatakan, dalam Perpres no 14 tahun 2007 tidak mengatur secara spesifik terhadap perusahaan. Dalam perpres tidak disebutkan agar Lapindo Brantas Inc membayar perusahaan di dalam peta terdampak. "Tapi selama ini, melalui PT Minarak, Lapindo tetap membantu mereka,"katanya.

    

Penyelesaian itu dilakukan dengan skema bussines to bussines. Namun, lanjut dia, hingga saat ini belum ada kesepakatan antara Lapindo Brantas Inc. dan PPI.

    

Yuniwati juga menegaskan, banyak kesalahpahaman terkait keterlibatan Lapindo Brantas Inc dalam penanganan sosial akibat lumpur. Selama ini, asumsi yang dilakukan Lapindo Brantas Inc. adalah ganti rugi. Padahal dalam perpres disebutkan Lapindo Brantas Inc. membeli tanah dan bangunan warga. "Jadi bukan ganti rugi," jelasnya. "Sikap itu bentuk kepedulian sosial Lapindo Brantas Inc dan keluarga Bakrie," tambah Yuniwati.

    

Secara terpisah, Humas BPLS Achmad Zulkarnain mengaku belum ada langkah penanganan tanggul yang jebol. Hingga kemarin, lumpur masih terus mengalir. Jika dibiarkan, lumpur akan menggenangi kolam terluar. "Padahal kolam terluar berbatasan langsung dengan Jl Raya Porong," ujarnya.

    

SIDOARJO- Luberan lumpur dari pusat semburan yang sebelumnya jebol, belum tertangani. Bahkan kemarin subuh, lumpur mulai menenggelamkan pabrik Pasific

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News