Aksesibilitas Siswa Harus Terjamin
Jumat, 20 Juli 2012 – 03:01 WIB

Aksesibilitas Siswa Harus Terjamin
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menegaskan, proses penerimaan siswa baru khususnya jenjang pendidikan dasar (dikdas) harus bisa memberikan jaminan aksesibilitas para siswanya. Maksudnya, sekolah tidak boleh mempersulit siswa ataupun orang tua dalam proses penerimaan siswa baru.
“Intinya yang ingin kita sampaikan adalah mengenai penerimaan siswa baru ini adalah adanya 3 prinsip utama. Pertama, pemerintah dan sekolah harus menjamin aksesibilitas siswa untuk masuk di pendidikan terutama dikdas,” ungkap Nuh kepada wartawan di kediamannya komplek Widya Chandra, Jakarta, Kamis (19/7).
Baca Juga:
Maka dari itu, seluruh hambatan-hambatan yang menyulitkan akses penerimaan harus dicari penyebabnya. Dengan demikian, maka wajib belajar 9 tahun harus benar-benar dilakukan secara wajar dan tanpa hambatan atau pungutan.
“Yang biasa menghambat penerimaan di jenjang dikdas adalah masalah pembiayaan. Keluhan selalu ramai, dan biaya dikatakan mahal. Padahal pemerintah sudah memberikan jaminan,” tukasnya.
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menegaskan, proses penerimaan siswa baru khususnya jenjang pendidikan dasar
BERITA TERKAIT
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah
- Lestari Moerdijat Tekankan Transparansi Penyaluran Beasiswa PIP Harus Dikedepankan
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T