Aksi 1.000 Lilin Tegang, Digeruduk Penolak, Massa Kocar-kacir
![Aksi 1.000 Lilin Tegang, Digeruduk Penolak, Massa Kocar-kacir](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/05/15/5a9e1bbb34ed4cb8eace6d5b0c0fe559.jpg)
Khawatir kelompok masyarakat lainnya juga bereaksi dengan massa yang bertambah pula, polisi dan TNI akhirnya membubarkan paksa.
Mereka bersikeras bertahan di sekitar lokasi. Kendaraan taktis Polda Kalbar berupa water cannon bergerak untuk menembakkan air, membuat massa yang tersisa bubar tunggang langgang dari Taman Digulis.
Massa terdesak ke lapangan parkir taman dan halaman kantin Untan. Aparat keamanan terus menghalau massa yang masih coba berada di lokasi dan menyuruh mereka semua pulang. Massa akhirnya menurut dan memilih membubarkan diri.
Bundaran Untan yang berada di jalan utama Pontianak pun mengalami kemacetan karena menjadi tontonan warga sekitar.
Kawasan pun kembali disterilkan dari aksi. Massa yang baru datang untuk mengikuti aksi juga dihalau. Polisi kemudian menutup areal parkir Taman Digulis dan jogging track.
Sebuah mobil polisi memblokade jalan masuk ke areal parkir. Setiap orang yang hendak masuk dihalau oleh anggota kepolisian yang berjaga.
“Malam ini Taman Digulis ndak buka,” ujar anggota kepolisian yang berjaga dari orang-orang yang hendak berbelok ke halaman parkir.
Joko, salah seorang saksi yang berada tak jauh dari lokasi menyebut bahwa aksi 1000 lilin memang telah dibubarkan dari sore. “Ini masih ada yang ngeyel sama dengan ada yang mungkin baru datang,” ujarnya.
Ratusan massa aksi berkostum merah berkumpul di Taman Digulis Untan, Pontianak, Kalbar, jelang senja, Minggu (14/5). Mereka merencanakan aksi seribu
- Pelebaran Jalan Sultan Hamid II di Kota Pontianak Ditargetkan Selesai Akhir 2024
- Popsivo Polwan Digdaya di Proliga 2024 Seri Pontianak, Jakarta BIN Wajib Waspada
- Jakarta Bhayangkara Presisi Percaya Diri Tampil di Proliga 2024 Seri Pontianak
- Peringatan dari BMKG Supadio Pontianak: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem
- Liur Sedap
- Pontianak Masuk 10 Kota Terendah Inflasi se-Indonesia, Ani Sofian Merespons Begini