Aksi 4 November Dinilai Ujian Bagi Wibawa Presiden Jokowi

Aksi 4 November Dinilai Ujian Bagi Wibawa Presiden Jokowi
Presiden Jokowi. Foto dok JPNN.com

"Jadi makna demokrasi didangkalkan, prinsip-prinsipnya diacuhkan. Presiden memang bekerja pada wilayah politik. Tapi kerja-kerja politik itu lebih pada tujuan penguatan kekuasaan dibandingkan pembangunan kebangsaan dan pematangan demokrasi. Akibatnya, kekuasaan memang terkonsolidasi, tapi ruang publiknya terjauhkan," papar Ray.

Uniknya, saat presiden dihadapkan pada masalah kebangsaan kata Ray, koalisi besar kekuasaannya seperti tak berdaya dan bekerja optimal.

Ujung-ujungnya kata Ray, harus presiden sendiri yang menangani dan terlibat langsung. Koalisi politik yang dominan dan besar bahkan seperti tak berdaya menepis situasi politik yang menautkannya dengan presiden.

"Koalisi besar terlihat efektifnya dalam urusan kekuasaan, tapi tak terlihat dalam urusan menutupi sisi yang terlupakan dari kebijakan dan pilihan-pilihan program politik presiden," tandas Ray.(gir/jpnn)

 


JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, silaturahmi politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam dua hari terakhir, sulit disangkal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News