Aksi Abu Sayyaf: 10 WNI dengan Misaya, 4 Malaysia Bersama Sawajan

jpnn.com - MODUS baru penculikan mencuat di perairan Sabah, Malaysia. Kelompok bersenjata Abu Sayyaf menjadi terduga pelakunya.
Dilansir dari The Star, Minggu (3/4), kelompok militan ini tampaknya mulai menemukan strategi baru dalam beroperasi. Menculik dan menyandera dari laut, bukan lagi dari darat.
Terbaru, Jumat (1/4) kemarin, empat warga negara Malaysia diculik dari kapal tunda Massive 6. Kawanan penculik menodongkan senjata ke sembilan awak kapal yang berlayar pulang ke Malaysia dari Filipina. Ini terjadi di sekitar Pulau Ligitan, pantai timur Sabah.
Empat dari sembilan awak Massive 6 itu diculik. Lima lainnya dilepaskan. Dari lima yang bebas ini, dua di antaranya warga negara Indonesia, tiga lainnya Myanmar.
Di episode sebelumnya, sepuluh warga negara Indonesia diculik, disandera. Korban merupakan seluruh awak kapal Brahma 12 dan Anand 12 (satu paket).
Ini terjadi di sekitar perairan Tawi tawi, Filipina, 26 Maret kemarin, alias tak sampai seminggu sebelum penculikan empat Malaysia.
Komisaris Polisi Sabah Datuk Abdul Rashid Harun mengatakan, modus ini adalah tren baru di sepanjang perbatasan. "Penjahat ini tidak lagi memilih korban mereka. Mereka akan menculik siapa pun," ujar Abdul Rashid.
The Star juga melaporkan, sumber di Jolo, Filipina Selatan (daerah yang dikenal dikuasai kelompok Abu Sayyaf) mengatakan, empat warga Malaysia yang diculik belum atau tidak mendarat di Jolo, di mana kelompok Abu Sayyaf yang dipimpin Alhabsy Misaya, diduga menahan sepuluh orang Indonesia.
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Bertemu Presiden Prabowo, Wakil Perdana Menteri Rusia Minta Dipermudah Hal Ini
- Indonesia dan Yordania Menyepakati 4 Perjanjian, Pendidikan Hingga Pertanian
- Ceritakan Persahabatan Puluhan Tahun dengan Prabowo, Raja Yordania: Tak Terlupakan
- Dukung Prabowo Evakuasi Warga Gaza, DMDI Indonesia: Bentuk Kemanusiaan