Aksi Bakar Diri, Tak Cukup Dengan Imbauan

Aksi Bakar Diri, Tak Cukup Dengan Imbauan
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Jaringan Kampus menggelar aksi solidaritas untuk korban bakar diri di depan RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (8/12). Aksi menyalakan lilin ini sebagai bentuk kepedulian atas aksi orang tidak dikenal yang membakar dirinya sendiri di depan Istana Negara beberapa waktu lalu. Aksi mahasiswa ini menyerukan agar SBY-Boediono segera mundur dari jabatannya. Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani menilai, aksi bakar diri seorang lelaki di depan Istana Negara sebagai bentuk kekecewaan dan protes masyarakat terhadap suatu tatanan negara.

Politisi PPP tersebut menyarankan pemerintah agar melihat aksi bakar diri depan Istana sebagai persoalan besar. Karena itu, pihaknya mendesak aparat keamanan untuk menyelidiki motivasi pria yang kini masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu.

"Pemerintah harus mengetahui mengapa ada seseorang rela membakar diri," kata Yani usai sidang judicial review UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemda, di Gedung MK, Kamis (8/12).

Bahkan Yani menilai,  tidak cukup Presiden SBY melalui juru bicara menyatakan dengan nada menghimbau ‘jangan lagi ada bakar-bakar diri’. “Ini kan tidak cukup (hanya dengan himbauan). Mereka tidak memiliki cara lain untuk mengekspresikan aksinya sehingga mengambil cara membakar diri,” ujar Yani.

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani menilai, aksi bakar diri seorang lelaki di depan Istana Negara sebagai bentuk kekecewaan dan protes masyarakat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News