Aksi Bejat RD Kepada Puluhan Santri Terekam CCTV

jpnn.com, KALTARA - Polisi masih mendalami tindak pencabulan yang dilakukan pemuda berinisial RD terhadap puluhan santri di sebuah pondok pesantren di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Predator anak laki-laki tersebut, kini ditahan di sel tahanan Polsek Tarakan Utara.
Sebagaimana diketahui, Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Tarakan membeberkan jumlah santri yang dicabuli RD sejak 2016 silam. Totalnya ada 48 anak laki-laki.
Jumlah korban pencabulan RD ini bertambah, setelah DP3A Kota Tarakan melakukan tracing terhadap 200 santri di Ponpes yang barada di Kecamatan Tarakan Utara tersebut.
Kapolsek Tarakan Utara AKP Kistaya mengatakan korban yang sudah dimintai keterangan penyidik ada lima santri. Korban lainnya memilih tidak melapor ke polisi diduga takut karena malu.
"Yang jelas, hanya lima korban saja yang berani melapor dan sudah kami mintai keterangannya," ungkap AKP Kistaya saat dihubungi JPNN.com, Rabu (30/3).
Tersangka yang diduga penyuka sesama jenis itu mengaku kepada penyidik, telah melakukan tindak pencabulan terhadap anak laki-laki sejak 2016 silam.
"Pelaku mengaku banyak melakukan pelecehan seksual, pertama kali 2016 lalu. Pelaku sendiri tidak tahu sudah berapa anak yang sudah dia dicabuli," terangnya.
Polisi miliki barang bukti rekaman cctv tunjukkan aktivitas cabul yang dilakukan RD terhadap para santri.
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan
- Dadang Iskandar: Pendidikan Agama Sejak Dini Bentuk Pemimpin Masa Depan
- Polisi Ciduk 11 Tersangka Kasus Pembakaran Peternakan Ayam di Serang
- Oknum Guru SMP Cabuli 3 Murid Sekaligus, Sontoloyo
- Penerimaan Anggota Polri 2025, Kesempatan Lebih Luas Bagi Santri dan Hafiz
- Jenderal Sigit: Rekrutmen Anggota Polri Melalui Jalur Santri Jadi Program Prioritas