Aksi Bela Ulama Diwarnai Dua Kali Keributan Kecil

Aksi Bela Ulama Diwarnai Dua Kali Keributan Kecil
Aksi Bela Ulama di Pontianak punya tim bersih-bersih. Wajar saja, meski ribuan orang long march dari Masjid Mujahidin ke Polda Kalbar, Sabtu (20/5) siang, tak ada sampah yang tersisa di sepanjang jalan yang mereka lewati. Foto: IMAN SANTOSA/Rakyat Kalbar/JPNN.com

Namun, massa terus mendesak hingga akhirnya aparat membuka pagar untuk menghindari keributan lebih jauh.

Massa aksi dari memenuhi ruas Jalan Ahmad Yani. Berlangsung luar biasa tertib nan simpatik. Sepanjang perjalanan, lantunan shalawat dan dzikir menggema. Karena sebagian massa memilih jalan kaki, long march itu berjalan pelan.

Aktivitas lalulintas di jalan Ahmad Yani nyaris lumpuh. Kemacetan panjang terjadi sehingga pihak kepolisian mengarahkan pengendara untuk melewati jalur alternatif. Jalan Ahmad Yani dari bundaran Untan hingga Mujahidin ditutup total oleh kepolisian.

Massa aksi sempat terhenti ketika sejumlah orang menyeberang ke Taman Budaya. Hal ini dihentikan kepolisian.

Korlap aksi benar-benar dipatuhi. Massa yang dimintanya untuk kembali ke dalam barisan, langsung masuk barisan lagi.

Di persimpangan Bundaran Digulis Untan, telah menunggu sejumlah massa aksi dari Laskar Melayu Ketapang yang berjumlah sekitar seratus orang.

Mereka sempat berorasi dan membentangkan spanduk menuntut permintaan maaf dari Gubernur Cornelis. Ketika massa aksi dari Mujahidin tiba, mereka menggabungkan diri untuk bersama-sama menuju Mapolda Kalbar.

Persiapan aksi kali ini cukup matang. Sebuah mobil bertuliskan konsumsi tampak membagi-bagikan minuman kepada peserta aksi.

Sekitar lima ribu massa Aksi Bela Ulama memenuhi ruas jalan Ahmad Yani Kota Pontianak, Kalbar, kemarin siang (20/5).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News