Aksi Bela Ulama Diwarnai Dua Kali Keributan Kecil
Begitupun beberapa peserta aksi membeli buah di salah satu toko buah yang dilewati kemudian membagikannya kepada para peserta aksi. Selain itu, setidaknya ada dua mobil ambulans yang juga mengiringi peserta pawai siang itu.
Tiba di Mapolda Kalbar, kembali sempat terjadi ketegangan antara massa aksi dengan pihak kepolisian yang telah berjaga.
Tak diketahui karena apa, sejumlah massa dan pihak kepolisian yang berbekal tameng terlibat saling dorong. Bahkan peserta aksi sempat melempari polisi dengan bambu dan botol minuman.
Namun, setelah sejumlah tokoh aksi seperti Habib Iskandar dan Habib Abdurrahman menenangkan para peserta aksi, dorong-dorongan terhenti.
Bahkan sejumlah peserta saling bergandengan dan membentuk pagar manusia untuk mencegah massa yang tersulut emosinya merangsek ke arah aparat kepolisian yang bertugas.
Ada 15 orang perwakilan massa yang kemudian melakukan pertemuan dengan Kapolda Brigjen Erwin Triwanto di ruang Coffee Morning Mapolda Kalbar.
Pertemuan tersebut berlangsung tertutup dari awak media. Sementara sisa peserta aksi meneruskan berorasi di halaman Mapolda Kalbar.
Korlap Aksi Bela Ulama, Syarif Hasan Basri Al-Kadri menjelaskan, bahwa yang menjadi tuntutan utama dari aksi ini adalah agar Gubernur Cornelis diproses hukum atas pidatonya yang provokatif dan memberikan dampak luas.
Sekitar lima ribu massa Aksi Bela Ulama memenuhi ruas jalan Ahmad Yani Kota Pontianak, Kalbar, kemarin siang (20/5).
- Survei LSI: Jelang Pilwalkot Pontianak, Petahana Kokoh di Angka 72,7 Persen
- Geliatkan Industri Pertambangan Kalbar, CKB Logistics Resmikan Kantor Baru di Pontianak
- Jokowi Berpamitan kepada Warga di Pontianak: Saya Mohon Maaf
- Sembahyang Rebutan
- No Day
- Mbak FN Tewas Terjatuh dari Lantai 3, Pemilik K-Gym Tersangka