Aksi Brutal Polisi di Musala Menyakiti Umat Islam
jpnn.com - PEKANBARU -- Kecaman atas tindakan brutal aparat Polresta Pekanbaru, Riau di Musala memantik kecaman dari rumah wakil rakyat di Pekanbaru. Kekerasan yang dilakukan di dalam rumah ibadah, ditambah aparat yang menginjak sajadah masih dengan menggunakan sepatu dinilai sangat menyakiti umat Islam.
''Hukum berat oknum polisi yang bertindak ofensif kepada mahasiswa tersebut. Apalagi tindakan itu dilakukan di dalam rumah ibadah,'' tegas anggota DPRD Kota Pekanbaru, Mulyadi Anwar pada Pekanbaru Pos (Grup JPNN), Rabu (26/11).
Menurutnya, tindakan aparat terlalu berlebihan hingga tidak memperhatikan lagi rumah suci yang mereka serbu.
''Terlepas dari keinginan mereka untuk membubarkan demonstrasi, seharusnya mereka melakukan cara-cara yang lebih terhormat dan bermartabat,'' kata Mulyadi.
Atas tindakan yang dianggap sudah di luar batas tersebut, Mulyadi meminta polisi harus segera meminta maaf atas kejadian yang dilakukan anggotanya di RRI baik secara lisan maupun tulisan.
''Ini kesalahan yang sangat fatal dan menyakiti umat Islam,'' katanya. (kur/jpnn)
PEKANBARU -- Kecaman atas tindakan brutal aparat Polresta Pekanbaru, Riau di Musala memantik kecaman dari rumah wakil rakyat di Pekanbaru. Kekerasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banyak Formasi PPPK 2024 Tahap 1 Tanpa Pelamar, Terungkap Penyebabnya
- Data Sementara Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Lumayan Banyak
- Tour de Singkarak Tidak Lagi Digelar
- Pejabat BKPSDM Mukomuko: 114 Formasi PPPK Kosong Pelamar
- Bandingkan Jumlah Honorer Lulus & Calon PPPK Paruh Waktu, Jauh Banget
- DPRD DKI Minta Pengamanan Objek Vital PAM Jaya Ditingkatkan