Aksi Bullying Kembali Marak, Begini Respons Mendikbud
jpnn.com, JAKARTA - Publik kembali menyoroti maraknya aksi bully yang dilakukan senior kepada junior di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Korban terbaru adalah siswi kelas VI SD inisial SB, dan terjadi di Mal Thamrin City Jakarta, Jumat (14/7).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, kasus itu telah ditangani Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
"Itu kan sudah ditangani. Pelakunya juga sudah diamankan oleh aparat," ujar Muhadjir di kompleks Istana Negara, Selasa (18/7).
Dia menyebutkan bahwa kementeriannya telah membuat mekanisme untuk menghentikan aksi-aksi bully, hanya saja tindakan itu masih terjadi di luar perkiraan.
Karena itu dia meminta kepada kepala sekolah, guru dan pengawas untuk lebih mewaspadai terutama pada musim penerimaan peserta didik baru dan saat perkenalan siswa baru.
"Biasanya para senior itu memang sangat bergairah untuk cari perhatian juniornya, ingin menunjukkan dominasinya. Kemudian sering terjadi perilaku menyimpang yang dilakukan oleh para senior," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Saat ditanya kemungkinan menghapus masa orientasi siswa atau dikenal dengan MOS, pihaknya masih akan mempelajarinya. Sebab, aturan yang baru menurutnya sudah lebih ketat seperti mengatur keterlibatan guru.
Publik kembali menyoroti maraknya aksi bully yang dilakukan senior kepada junior di kalangan pelajar dan mahasiswa.
- Mendikbud Bakal Buka Word Congress For Medical Law yang Dihadiri Perwakilan 61 Negara
- Kolaborasi Universitas Bhayangkara dan SDN Sriamur 05, Beri Edukasi Anti-Bullying untuk Siswa
- Menteri Nadiem Dinilai Paham Amanat UU ASN, Angkat Honorer Menjadi PPPK
- Vincent Rompies Akhirnya Buka Suara Soal Anaknya yang Terlibat Kasus Perundungan
- Inikah Menteri Pendidikan Baru jika Anies-Muhaimin Menang Pilpres?
- Banyak Sarjana Menganggur, Cak Imin Pertanyakan Skenario Mendikbud