Aksi Demo Tegang! Seorang Guru Honorer Nyaris Bakar Diri
Seorang guru yang membawa sebotol bensin lantas menyiram bensin itu di atas tumpukan ban, tapi tidak sampai terbakar. Bensin yang masih tersisa dalam botol juga disiram ditubuhnya dan meminta korek api pada temannya.
Untung guru lain berhasil menenangkan guru tersebut, sehingga aksinya yang berniat membakar diri tidak sampai terjadi.
Anggota Forum Solidaritas Guru, Ignasius Rudin dalam orasinya mengatakan, mereka kembali menggelar aksi untuk menuntut hak guru honorer.
"Di mana hati nurani pemimpin di Negeri ini? Kami datang tidak mengemis, kami bukan penjilat, kami bukan perampok," katanya.
Ignasius dengan nada kesal menegaskan, bahwa guru honorer bukanlah guru ilegal atau guru liar. Guru honorer juga menjalankan tugasnya dengan baik terutama di wilayah pedalaman. Ia menyebut tumpuan sekolah adalah guru honor.
Seperti penyampaian pihak dinas sebelumnya, bahwa dalam DPA dialokasikan anggaran sebesar Rp 17 miliar untuk 810 guru. Inilah yang dipertanyakan guru, apakah mereka juga termasuk dalam 810 guru itu atau tidak?
"Selama ini disebut akan verifikasi dari Januari sampai sekarang belum ada, dinas bikin apa saja di kantor," ujar Ignasius.
Tahun ajaran baru sudah dimulai, tapi karena hak belum dibayar, maka guru belum kembali ke tempat tugas. Karena itu menurut Ignasius, jika hak guru tidak dibayar, maka anak-anak jadi korban.
Ratusan guru honorer kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Dispendasbu) Kabupaten Mimika, Papua,
- Andri Berharap Supriyani Guru Honorer Lulus PPPK 2024, Tes Sebelum Sidang Putusan
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- Kasus Guru Supriyani: Kapolsek Baito Dicopot Gegara Uang Rp 2 Juta, Kanit Reskrim Juga