Aksi Diam Muslim Rohingya Memperingati Kekejaman Militer Myanmar
Selasa, 25 Agustus 2020 – 23:14 WIB

Pengungsi Rohingya berkumpul untuk memperingati dua tahun eksodus di kamp Kutupalong di Cox Bazar, Bangladesh, Minggu (25/8/2019). Foto: REUTERS/Rafiquar Rahman
Para pengungsi justru menyebut kaum Rohingya telah mengalami "genosida terselubung" di Myanmar selama puluhan tahun, dan mereka meminta PBB serta organisasi lainnya untuk mendeklarasikan apa yang sesungguhnya terjadi pada 2017 itu.
"Kami mohon dukunglah Rohingya yang tak bersalah, dan semoga kemudian kami dapat kembali ke rumah kami," kata kelompok Rohingya.
Di sisi lain, Pemerintah Bangladesh pada Senin (24/8) mengumumkan pihaknya akan segera mencabut pemblokiran jaringan internet kecepatan tinggi di kamp pengungsi--yang diberlakukan tahun lalu atas alasan bahwa media sosial dapat digunakan untuk memancing kepanikan. (ant/dil/jpnn)
Tindakan keras militer Myanmar telah memaksa 730.000 orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Lebih dari 3.000 Orang Tewas Akibat Gempa Myanmar
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI
- Prabowo Bakal Lepas Misi Kemanusiaan ke Myanmar 3 April
- Indonesia Berangkatkan Pasukan Misi Kemanusiaan Gempa ke Myanmar