Aksi Keji Tentara Jepang di Pulau Bangka Saat Perang Dunia II Akhirnya Terungkap
Dia masih memiliki berat badan yang sehat saat itu.
Saat catatan klinis singkat menunjukkan dia sedang dirawat untuk kakinya, mungkinkah dia mengalami keguguran selama tinggal di rumah sakit?
Setelah melahirkan atau keguguran, perempuan biasanya menstruasi setelah empat sampai enam minggu.
Menstruasi Vivian berlanjut delapan minggu setelah dia keluar dari rumah sakit dan berlanjut tanpa gangguan selama beberapa tahun hingga Juni 1944, saat para perawat dan tawanan perang lainnya semuanya menderita kelaparan dan kekurangan gizi.
Sekali lagi, Profesor Lewis memperingatkan Vivian yang tidak mengalami menstruasi kemungkinan besar terkait dengan stres, setelah trauma pembantaian tersebut.
"Namun, kehamilan tidak dapat dikesampingkan karena hasil dari tes kehamilan kurang tercatat dan jika ia hamil dan terinfeksi sifilis, maka akan ada kemungkinan ia keguguran lebih tinggi," katanya.
Georgina menggambarkan "benar-benar sedih" ketika melihat empat halaman catatan medis Vivian yang diketik dan kertasnya sudah menguning.
Lynette juga merasakan hal yang sama.
Vivian Bullwinkel adalah satu-satunya yang selamat dari pembantaian tentara Jepang di Pulau Bangka
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata