Aksi Keji Tentara Jepang di Pulau Bangka Saat Perang Dunia II Akhirnya Terungkap

Aksi Keji Tentara Jepang di Pulau Bangka Saat Perang Dunia II Akhirnya Terungkap
Suster Vivian Bullwinkel adalah satu-satunya yang selamat dari pembantaian yang dilakukan tentara Jepang di Pulau Bangka di tahun 1942. (Foto: Australian War Memorial)

"Mengetahui para perawat diperkosa sudah cukup buruk," katanya.

"Kemungkinan Vivian Bullwinkel hamil dan tertular sifilis sangat menghancurkan."

"Kita mungkin tidak akan pernah memiliki jawaban yang pasti karena ia diminta untuk merahasiakan penderitaannya di masa perang."

"Tapi jelas dia sangat menderita sebagai tawanan perang, dan kita tahu selama bertahun-tahun setelah itu kesehatannya memburuk.

Kebenaran akhirnya terungkap

Vivian Bullwinkel kembali ke Australia setelah perang dan melanjutkan kariernya sebagai perawat.

Dia mendapatkan bintang penghargaan Order of Australia dan MBE atas keberaniannya.

Di tahun 1946, ia memberikan kesaksian mengenai pembantaian tersebut dalam sidang kejahatan perang di Tokyo, tapi tidak menyebutkan penyiksaan dan pemerkosaan yang dialami para perawa.

Ia pernah bertugas sebagai dewan di Australian War Memorial dan presiden Australian College of Nursing.

Vivian Bullwinkel adalah satu-satunya yang selamat dari pembantaian tentara Jepang di Pulau Bangka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News