Aksi Makar, Militer Sandera Presiden dan Perdana Menteri
jpnn.com, BAMAKO - Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita dan sejumlah pejabat tinggi pemerintah ditahan oleh tentara pemberontak di Ibu Kota Bamako, Selasa (18/8).
Penahanan Keita terjadi setelah tentara melancarkan pemberontakan di pangkalan militer Kati di luar Bamako. Para pemberontak lebih dulu menangkap sejumlah pejabat sipil dan militer.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan Presiden Keita dan Perdana Menteri Boubou Cisse dalam konvoi militer yang dikepung oleh tentara bersenjata. Namun Reuters tak dapat mengonfirmasi keaslian video tersebut.
Cisse sebelumnya meminta dialog dan mendesak kelompok pemberontak mundur. Dua sumber keamanan lantas mengatakan kepada Reuters bahwa Keita telah ditahan.
Lembaga penyiar negara tidak beroperasi usai serentetan penahanan sebelum kembali mengudara pada sore.
Tak langsung diketahui pasti siapa yang memimpin kelompok pemberontak tersebut, siapa yang akan memerintah selama Keita ditahan atau apa motif penahanan tersebut. Juru bicara militer mengaku tidak mendapatkan informasi apa pun.
Koalisi M5-RFP yang berada di balik aksi protes massa yang menyerukan Presiden Keita mundur sejak Juni, memberi sinyal mendukung aksi para pemberontak.
Juru bicara demonstran Nouhoum Togo mengatakan kepada Reuters bahwa aksi para tentara itu bukan kudeta militer, melainkan pemberontakan rakyat.
Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita dan sejumlah pejabat tinggi pemerintah ditahan oleh tentara yang diduga hendak melancarkan aksi makar
- Piala Dunia U-17 2023: Pelatih Mali Bocorkan Resep Menghajar Argentina
- Piala Dunia U-17: Selebrasi Cristiano Ronaldo di Tengah Euforia Kemenangan Mali atas Argentina
- Piala Dunia U-17 2023: Respons Kapten Mali Seusai Hajar Argentina
- Pukul Mali, Prancis Menghadapi Jerman di Final Piala Dunia U-17 2023
- Semifinal Piala Dunia U-17 2023: Upaya Mali Menodai Kesucian Prancis
- Kontestan Perempat Final Piala Dunia U-17 2023, Ada Gol Tendangan Bebas Luar Biasa