Aksi Marinir di Padang Ancam Kebebasan Pers

Puluhan Wartawan Gelar Aksi di Bunderan HI

Aksi Marinir di Padang Ancam Kebebasan Pers
AKSI DAMAI - Puluhan wartawan yang menggelar aksi di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (30/5). Mereka mengecam aksi penganiayaan yang dilakukan belasan oknum TNI AL terhadap wartawan yang melakukan peliputan di Padang. Foto: Fatra/JPNN
JAKARTA - Aksi kekerasan terhadap 6 jurnalis yang dilakukan belasan oknum Marinir Pertahanan Lantamal II Padang, saat peliputan pembongkaran warung remang-remang di Padang, Sumatera Barat, Selasa (29/5) kemarin dikecam banyak kalangan, terutama kalangan jurnalis.

Sebagai bentuk solidaritas atas penderitaan jurnalis yang menjadi korban pemukulan dan penganiayaan tersebut, Rabu (30/5), sekitar pukul 11.00 Wib, puluhan wartawan media cetak dan elektronik yang tergabung dalam Koalisi Jurnalis Anti Kekerasan melakukan aksi di Bunderan Hotel Indonesia (HI).

Dinilai aksi penganiayaan di Kelurahan Gates XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat itu mengancam kebebasan pers dalam meliput semua peristiwa. Bahkan tindakan arogan oknum marinir menyebabkan Kameraman Global TV, Budi Sunandar menderita luka di bagian telingan kanan dan menerima 7 jahitan.

Dalam aksi itu kamera Budi dirampas dan sampai kini belum dikembalikan. Sementara kamera milik kameraman stasiun TV lokal, Favirit TV, Jamaldi dihancurkan hingga berkeping-keping. Kontributor Metro TV, Afriyandi mengalami luka memar di bagian muka. Sejumlah wartawan lain yang juga jadi korban diantaranya kamerawan SCTV, Kamerawan Trans 7 dan fotografer Padang Ekspres (grup JPNN).

JAKARTA - Aksi kekerasan terhadap 6 jurnalis yang dilakukan belasan oknum Marinir Pertahanan Lantamal II Padang, saat peliputan pembongkaran warung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News