Aksi Menentang Kudeta Militer Makin Berani, Muncul Seruan Mogok Kerja Dokter dan Guru
Sebuah konvoi truk militer terlihat melintasi Yangon pada Minggu malam, menimbulkan rasa takut bahwa situasi bisa berubah.
Reuters tidak dapat menghubungi junta untuk mengomentari protes tersebut dan televisi pemerintah belum menyebutkannya.
Pemerintah militer Myanmar mencabut larangan akses internet selama sehari pada akhir pekan yang memicu lebih banyak kemarahan publik di negara yang takut kembali ke masa isolasi dan kemiskinan yang lebih besar sebelum masa transisi ke demokrasi yang dimulai di Myanmar pada 2011.
Aktivis Mynmar, Maung Saungkha dan Thet Swe Win, mengunggah pernyataan di halaman Facebook mereka bahwa polisi telah mencari mereka di rumah mereka, tetapi mereka tidak ada di rumah dan sekarang masih bebas.
Selain protes di jalanan, sebuah kampanye pembangkangan sipil telah dimulai, pertama dengan mogok kerja para dokter dan diikuti oleh beberapa guru dan pegawai pemerintah lainnya.
"Kami meminta staf pemerintah dari semua departemen untuk tidak hadir bekerja mulai Senin (8/2)," kata aktivis Min Ko Naing, seorang veteran demonstrasi tahun 1988 yang pertama kali membuat Suu Kyi terkenal.
Suu Kyi memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1991 untuk kampanye demokrasi, dan menghabiskan hampir 15 tahun menjadi tahanan rumah selama beberapa dekade berjuang untuk mengakhiri pemerintahan militer di Myanmar yang berlangsung hampir setengah abad.
Suu Kyi, 75, tidak dapat berkomunikasi sejak panglima militer Min Aung Hlaing merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021 dini hari.
Demonstrasi menentang Kudeta Militer di Myanmar makin berani dan meningkat seminggu setelah Aung San Suu Kyi ditangkap,
- Timnas Indonesia Menang Tipis atas Myanmar, Shin Tae Yong Puas?
- Timnas Indonesia vs Myanmar: Shin Tae Yong Bawa Misi Terselubung
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- Upaya Kudeta Gagal, Eks Panglima Angkatan Darat Langsung Ditangkap
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand