Aksi Mogok Makan, Petani India Ternyata Masih Sanggup Baku Hantam
jpnn.com, MUMBAI - Ribuan petani di India yang berunjuk rasa memprotes undang-undang pertanian baru mulai mogok makan, Sabtu (30/1).
Mogok makan itu digelar bertepatan dengan hari peringatan kematian pejuang kemerdekaan di India, Mahatma Gandhi.
Para petani memilih mogok makan setelah berpawai dan berorasi di daerah dekat ibu kota, New Delhi, selama kurang lebih satu minggu. Namun di beberapa lokasi, aksi massa berujung ricuh sehingga menyebabkan satu orang tewas dan ratusan orang luka-luka.
Massa aksi memprotes keputusan pemerintah dan parlemen mengesahkan UU pertanian yang baru karena menurut mereka itu hanya akan menguntungkan pembeli dari perusahaan swasta berskala besar tetapi mengorbankan para petani.
Puluhan ribu petani telah berkemah di pinggiran kota New Delhi selama dua bulan.
Petani yang mengendarai traktor saat berunjuk rasa pada Hari Kemerdekaan India berujung ricuh setelah beberapa pengunjuk rasa keluar dari rute yang telah disepakati sebelumnya oleh kepolisian dan perwakilan massa.
Demonstran yang geram merobohkan pagar kawat berduri dan barikade serta bentrok dengan polisi.
Polisi yang berjaga menembakkan gas air mata untuk menghentikan massa.
Aksi mogok makan ribuan petani India diwarnai baku hantam antara demonstran dengan aparat
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Datangi Markas PKS, Demonstran Menuntut Suswono Dipecat dari Partai
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani