Aksi Nyata Revolusi Mental Kemenko PMK di DAS Citarum
Selain itu, Kemenko PMK pada awal September lalu juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna memberikan pelatihan kepada masyarakat di tiga kecamatan di wilayah kerja Sektor 6 dan 7 DAS Citarum. Langkah itu sebagai upaya meningkatkan kesadaran, pemahaman serta kewaspadaan masyarakat terhadap bencana dengan cara membangun partisipasi semua pihak demi mengurangi risiko korban jiwa.
“Kami berharap dapat memberi pemahaman, mengubah perilaku dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana serta mendukung perbaikan Sungai Citarum melalui perubahan cara pikir, cara kerja, dan cara hidup. Sungai itu sumber kehidupan, bukan tempat pembuangan,” jelas Sonny.
Saat terjadi bencana banjir, masyarakat desa yang dibantu kader revolusi mental dapat memetakan kebutuhan dasar seperti area penampungan, kebutuhan air, pangan dan obat-obatan serta prosedur melaksanakan evakuasi. “Masyarakat dan pemerintah harus bergotong-royong mencegah pencemaran dan pendangkalan sungai agar risiko bencana banjir terus berkurang,” tutup Sonny.(eno/jpnn)
Kemenko PMK terus mendorong warga di DAS Citarum punya kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan mengubah perilaku ataupun pola pikir kelisu soal sungai.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jokowi Bantah Pengin Jabatan 3 Periode, Deddy: Apa Rakyat Percaya
- Pram-Doel Dapat 50,07 Persen Suara, Puan Yakin Pilkada Jakarta Satu Putaran
- Ketua DPR Harap Calon Pimpinan KPK Tak Mempolitisasi Kasus
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Kemenko PMK: Pemberdayaan Perempuan Sangat Penting dalam Pembangunan Desa