Aksi Paket Bom Diduga Didanai Asing
Minggu, 20 Maret 2011 – 19:27 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Fahri Hamzah menilai, kesimpulan sementara polisi yang menyebut bahwa pelaku teror bom yang terjadi di sejumlah lokasi di Jakarta adalah kelompok teroris lama, terlalu terburu-buru. Menurutnya, harus ada identifikasi mendalam mengenai siapa di balik aksi teror yang menimbulkan ketakutan di masyarakat itu. Menurutnya lagi, bisa jadi saja kelompok ini merupakan kelompok lain yang ingin mengganggu keamanan negara dengan tujuan berbeda pula. "Saya tetap punya asumsi bahwa operasi intelijen dalam negeri sangat mungkin (sudah) dimasuki unsur-unsur luar yang tidak ingin melihat negara kita ini aman. Karena ini bagian dari perang untuk mengontrol pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ini sangat mungkin terjadi," paparnya.
"Ada pola yang terlalu sederhana dalam pembacaan ini, seolah-olah kalau ada bom langsung mengatakan ini teroris kelompok lama. Kita harus mengidentifikasi. Jangan-jangan ini bukan kerja teroris. Mungkin ini kerja dari satu kelompok lain, dengan motif yang lain. Atau malah, dengan maksud memperkeruh suasana kita," ujarnya, saat dihubungi JPNN di Jakarta, Minggu (20/3).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku lebih curiga ada kelompok di balik ini, yang dibiayai oleh kelompok-kelompok asing dari luar negeri. Motifnya, tambah Fahri, berkait dengan kesetabilan ekonomi dan pembangunan di Indonesia. Sebab ini, menurutnya pula, bisa saja merupakan bagian dari perang persaingan ekonomi yang dilakukan sejumlah kelompok, untuk mengganggu perekonomian nasional.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Fahri Hamzah menilai, kesimpulan sementara polisi yang menyebut bahwa pelaku teror bom yang terjadi di
BERITA TERKAIT
- BKN Khawatir Penetapan NIP CPNS & PPPK 2024 Gagal jika Masalah Ini Tak Cepat Diselesaikan
- ABPPTSI Mengadu ke Mendiktisaintek, Banyak Masalah Serius
- Honorer yang Sulit Daftar PPPK Tahap 2 Bisa Praktikkan Solusi MenPAN-RB
- PT KSEI Gandeng Yayasan Felix Maria Go Bagikan Susu dan Biskuit Bergizi di NTT
- Menteri Impas: 16 DPO Internasional Ditangkap Sepanjang 2024
- Waka MPR Sebut Layanan & Kualitas Kesehatan Masyarakat Harus Direalisasikan