Aksi Penusukan di Melbourne Tahun 2018 Lalu Dipastikan Termotivasi Kelompok ISIS
"Orang-orang ini bertindak dengan keberanian besar tanpa peduli konsekuensi terhadapa keselamatan mereka sendiri dalam melayani masyarakat Victoria. Saya menghargai tindakan tanpa pamrih dari orang-orang ini."
Korban terus mengingat serangan itu
Pada November 2018, Hassan memarkir mobil Holden bak terbuka yang dikendarainya di Bourke Street lalu membuka tiga botol bensin yang dibawanya, menyiramkannya ke dalam mobil dan membakarnya.
Mobil itu meledak sehingga menarik perhatian Rod Patterson, seorang mantan petugas pemadam kebakaran yang berasal dari Launceston.
Ia kebetulan berada di dekat lokasi dan bergegas untuk membantu.
Tapi Rod malah dihadang oleh Hassan yang memegang sebilah pisau.
"Rod mendengar banyak teriakan dan merasakan pukulan keras di bagian kiri kepalanya. Luka yang dideritanya mulai berdarah," jelas Hakim Cain.
Serangan tersebut membuat Rod menderita luka sepanjang 10 sentimeter yang membutuhkan lebih dari 120 jahitan.
Saksi lain yang datang untuk membantu mengatakan dalam persidangan bahwa Hassan terlihat kasar, agresif dan mengucapkan sesuatu tentang 'Allah'.
Sebuah sidang pemeriksaan yang digelar hari ini menyimpulkan pelaku penusukan di kota Melbourne termotivasi kelompok yang menamakan diri 'Negara Islam'
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata