Aksi Penusukan di Melbourne Tahun 2018 Lalu Dipastikan Termotivasi Kelompok ISIS
Hassan kemudian beranjak ke arah Sisto Malapsina, yang sedang beristirahat dari pekerjaannya, lalu menikamnya dua kali.
Pria berusia 74 tahun itu jatuh telentang, sebelum seorang pekerja datang menolong, membelainya dan terus mencoba menguatkannya saat ia sekarat.
Setelah Sisto jatuh, pelaku kemudian menikam seorang pria lain lagi sebelum akhirnya berhasil ditembak polisi.
Rod Patterson, yang khusus datang ke Melbourne untuk mendengarkan laporan koroner hari ini, mengaku ingatan tentang serangan itu masih terus dia pikirkan setiap hari.
Ia terus ingat kejadian ini "setiap kali saya memejamkan mata," ujarnya.
Rod mengaku kesulitan untuk tidur sejak serangan yang dialaminya itu.
Namun ia mengatakan sama sekali tidak memiliki niat buruk terhadap keluarga Hassan.
"Tidak ada ruang untuk kebencian di dalam hati kita jika kita ingin menjadi masyarakat yang hebat," ujarnya.
Sebuah sidang pemeriksaan yang digelar hari ini menyimpulkan pelaku penusukan di kota Melbourne termotivasi kelompok yang menamakan diri 'Negara Islam'
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata