Aksi Pesawat Militer Amerika Ini Bikin Tiongkok Naik Darah, Provokasi Serius

Aksi Pesawat Militer Amerika Ini Bikin Tiongkok Naik Darah, Provokasi Serius
Pesawat C-40A milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Foto: US Navy

jpnn.com, BEIJING - Tiongkok mengutuk militer AS atas penerbangan provokatif salah satu pesawatnya di atas Taiwan. Beijing mengatakan penerbangan itu melanggar kedaulatan Tiongkok dan hukum internasional.

Tiongkok selama ini mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, serta secara teratur mengecam Amerika Serikat atas dukungannya terhadap pulau itu.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan, pesawat C-40A AS telah mendapat izin untuk masuk ke ruang udara Taiwan pada Selasa (10/6). Namun, pesawat versi militer dari Boeing 737 itu tidak mendarat di bandara  mana pun.

Di sisi lain, Kantor Urusan Taiwan-Tiongkok menyebut pesawat AS telah merusak kedaulatan, keamanan dan hak-hak pembangunan Tiongkok.

"Itu adalah tindakan ilegal dan insiden provokatif yang serius," kata kantor itu dalam pernyataan yang disiarkan media pemerintah. "Kami menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan oposisi yang tegas."

Armada Ketujuh AS mengatakan pesawat angkatan laut itu sedang dalam penerbangan logistik rutin dari pangkalan udara Kadena di Jepang ke Thailand. Namun, dialihkan kembali oleh Taiwan untuk menghindari latihan di pantai timur.

"C-40 menerbangkan rute yang telah disediakan oleh pengontrol lalu lintas udara Taiwan yang melewati wilayah udara mereka dan melintasi pulau itu dan tidak pernah berada di Selat Taiwan," katanya dalam sebuah pernyataan. "Tidak ada interaksi atau penyadapan dari pesawat mana pun selama penerbangan."

Pada hari yang sama saat pesawat AS terbang di atas pulau itu, angkatan udara Taiwan memperingatkan beberapa jet tempur Tiongkok yang memasuki zona identifikasi pertahanan udara. Taiwan telah berulang kali mengeluh tentang latihan Tiongkok di dekat pulau itu.

Tiongkok mengutuk militer AS atas penerbangan provokatif salah satu pesawatnya di atas Taiwan. Beijing mengatakan penerbangan itu melanggar kedaulatan Tiongkok dan hukum internasional

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News