Aksi Protes Perempuan Iran Lepas Jilbab Viral di Medsos
"Dan ini memicu kekhawatiran tentang keselamatan dan kesejahterannya."
Setelah foto itu tersebar dengan cepat, para aktivis meluncurkan sebuah kampanye dengan tanda pagar #whereisshe (di mana dia berada) -menuntut otoritas Iran mengungkap nasib perempuan muda -yang kemudian diidentifikasi bernama Vida Movahed, ibu dari bayi 19 bulan yang berusia 31 tahun -itu.
Bahraini mengatakan, Movahed baru dibebaskan pada hari Minggu (28/1/2018) lalu setelah sebulan ditahan. Amnesty International masih memantau kasus itu karena ia masih berisiko mengalami penuntutan hukum.
"Kami mendesak otoritas Iran untuk mencabut tuduhan apapun yang sudah dijatuhkan kepadanya," ujar Bahraini.
"Di bawah hukum pidana Islam di Iran, setiap tindakan yang dianggap melanggar kepatutan publik dihukum dengan hukuman penjara 10 hari sampai dua bulan, atau 74 cambukan. "
Nasrin Sotoudeh, pengacara yang berbasis di Teheran dan aktivis hak asasi manusia, berada di garis depan dari upaya untuk mempublikasikan nasib buruk yang dialami Movahed.
Ia mengatakan, para perempuan di Irak ingin memiliki kendali atas tubuh mereka sendiri.
Skip Twitter TweetFireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
- Dunia Hari Ini: Israel dan Hizbullah Saling Tuduh Melanggar Kesepakatan Gencatan Senjata
- Pilkada 2024 Diwarnai Dinasti Politik yang Meningkat dengan Partisipasi Warga yang Rendah
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?