Aksi Radikal Meningkat 30 Persen
Jumat, 17 Februari 2012 – 18:35 WIB
JAKARTA - The Wahid Institute (WI) mendesak Pemerintah dan DPR serius mendukung upaya-upaya deradikalisasi baik yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) maupun masyarakat, yang akhir-akhir ini terus menggelorakan antikekerasan.
“Saat ini dukungan terhadap penanggulangan radikalisme dan terorisme masih belum optimal dan terkesan hanya jadi tugas pihak-pihak tertentu. Padahal masalah ini adalah masalah bangsa secara keseluruhan,” kata Direktur The Wahid Institute, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid usai penandatanganan kerjasama koordinasi penangkalan dan rehabilitasi radikalisme antara BNPT dan The Wahid Institute di Jakarta, Jumat (17/2).
Menurut Yenny, kelompok-kelompok radikal secara sistematis melakukan pendekatan ke berbagai institusi seperti pendidikan, organisasi keagamaan hingga masyarakat luas. “Sehingga yang berhadap-hadapan bukan lagi antara mereka (kelompok radikal) dengan negara, tapi antara mereka dengan masyarakat” jelasnya.
Dalam laporan The Wahid Institute, lanjut Yenny, terlihat jelas adanya peningkatan tindak radikalisme di beberapa daerah. Kecenderungan itu terjadi bersamaan dengan peningkatan tindak intoleransi atas nama agama. “Kita mencatat peningkatan itu sudah mencapai 30 persen” ungkapnya.
JAKARTA - The Wahid Institute (WI) mendesak Pemerintah dan DPR serius mendukung upaya-upaya deradikalisasi baik yang dilakukan oleh Badan Nasional
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru dari BKN soal PPPK Tahap 1, Tolong Jangan Diabaikan
- AKBP Christian Kadang Bakal Proses Anak Buah yang Lalai Gunakan Senpi
- TNI AL Kerahkan Tim Untuk Bantu Padamkan Kebakaran Kapal di Batam
- BNN: Sulsel Darurat Narkoba Urutan Kelima di Indonesia
- 17 Warga Sukabumi Keracunan Jamur, 7 Dirawat di Rumah Sakit
- PT TAS & SKI Kembangkan Teknologi Bahan Bakar Buatan Melalui Proses Plasmalysis