Aksi RM alias Baret Bikin Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif Meradang
jpnn.com, AMBON - Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif dibuat meradang oleh aksi RM alias Baret yang ketahuan melakukan penembakan terhadap anggota Brimob di Negeri Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Irjen Lotharia bahkan memerintahkan jajarannya mengejar dan menangkap oknum warga Negeri Wakal itu yang diduga sebagai provokator bentrokan.
Kapolda menyebut RM alia??s Baret terlihat menembak polisi menggunakan senjata api organik saat aparat mencoba menghalau massa yang nyaris bentrok pada Senin (27/2) sore.
"Kami minta yang bersangkutan menyerahkan diri secara baik-baik. Kalau melawan, kami akan tangkap, baik hidup atau mati," ujar Kapolda Maluku di Ambon, Selasa (28/2).
Jenderal bintang dua itu juga menyebut RM adalah terduga pelaku penganiayaan terhadap seorang polisi di Negeri (Desa) Wakal pada Minggu (26/2) lalu.
Dia mengatakan bahwa Baret merupakan salah satu orang yang selama ini menjadi pemicu terjadinya bentrok antarwarga dan menyimpan dua pucuk senjata api organik jenis SS1 V2 dan Revolver.
"Kemarin pada saat konflik terjadi yang bersangkutan sempat menembakkan senjata apinya kepada anggota Brimob juga," ungkap Lotharia.
Pihaknya menegaskan bahwa Polda Maluku tidak akan menoleransi masyarakat yang menyimpan senjata api, baik organik maupun rakitan karena benda itu sangat membahayakan bagi warga maupun aparat keamanan.
Aksi RM alias Baret menembak anggota Brimob dan menganiaya polisi bikin Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif meradang. Perintahkan penangkapan, hidup atau mati.
- Pilkada Landak 2024: Tim Paslon Karolin – Erani Laporkan Oknum Polres Landak ke Polda Kalbar
- Minta Polisi Cek HP Pegawai Komdigi Pelindung Situs Judi Online, Sahroni: Bongkar Jaringannya!
- Polisi Tangkap Pemuda Penyekap sekaligus Perudapaksa Gadis 11 Hari
- 5 Berita Terpopuler: Kasus Guru Supriyani Berujung Pahit, 6 Polisi Diperiksa Propam, Begini Penjelasannya
- Polisi Tangkap Buronan Asal Bima NTB
- Bupati Konsel Copot Camat Baito Gegara Ini, bukan karena Guru Supriyani, Oalah