Aksi Teror Ancam Pemilu Afghanistan
Senin, 23 April 2018 – 07:25 WIB
Mereka mengaku bahwa angka kehadiran penduduk yang mendaftarkan diri masih sangat rendah. Kejadian itu bisa membuat penduduk kian enggan untuk mendaftar. Jika pendataan tak selesai, pemilu ditunda tahun depan.
Serangan semacam itu memang tidak sekali-dua kali terjadi. Pekan lalu pusat registrasi pemilih di Provinsi Ghor juga diserang pria bersenjata. Dua polisi dan tiga pekerja IEC diculik.
Kamis (19/4) dua polisi yang menjaga pusat registrasi pemilih di Jalalabad ditembak militan. Sehari setelahnya, polisi lain juga dibunuh di pusat registrasi pemilih Kota Qala-e Naw, Provinsi Baghdis. Pemerintah menyebut Taliban sebagai pelaku. (sha/c19/dos)
Afghanistan akan menggelar pemilu legislatif Oktober mendatang. Namun, teror kelompok militan membuat pesta demokrasi itu terancam.
Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Muhammad Amjad
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Pengamat Dukung Langkah BNPT Optimalkan Pencegahan Teror Menjelang Lebaran
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Kapolri Antisipasi Dampak Perang Israel-Palestina Terhadap Aksi Teror di Indonesia
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel