Aksi Teroris Pria 36 Tahun yang Dipenjara karena Tikam Tetangga Sendiri di Sydney
Vonis tersebut menjadi kabar baik bagi sang korban yaitu Wayne yang ditikam berkali-kali di kepala, leher, lengan, tangan, bagian dada dan perut.
Pria yang tidak bisa lagi bekerja tersebut karena menderita kerusakan saraf, insomnia dan gangguan stress pasca trauma tersebut mengatakan puas dengan putusan hakim untuk Ihsas.
Ia mengatakan tidak akan menerima sedikit pun kata maaf dari tersangka.
Photo: Korban Wayne Greenhalgh (kanan) dan istri Bronwen Greenhalgh merayakan putusan hakim di luar gedung pengadilan di Sydney. (AAP: Joel Carrett)
Serangan yang direncanakan sekitar tanggal 11 September
Pengadilan menyatakan Ihsas bersalah bulan lalu dalam sidang keenam setelah beberapa kali batal sidang.
Di salah satu sidang sebelumnya pengadilan mendengar bahwa Ihsas mau menjadi "martir" dan mengotot minta ditembak polisi setelah menikam Wayne.
Ia lalu dilumpuhkan polisi, dibawa ke tahanan dan dikenakan tuduhan melakukan aksi teroris yang diduga adalah untuk menakut-nakuti pemerintah Australia.
Ihsas namun mengajukan tudingan tidak bersalah dengan alasan sakit mental.
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata