Aksi Tuntut Kedaulatan Papua Barat
Kamis, 23 September 2010 – 06:52 WIB
Polisi berupaya membubarkan massa. Lewat pengeras suara, massa sempat diingatkan agar tidak menggelar longmarch demi menjaga keamanan. Di tengah jalan, depan TMP (Taman Makam Pahlawan) sempat terjadi dialog antara Kapolres dengan penanggung jawab aksi Terianus Yoku dan Ny Ferdinanda Ibo. Di hadapan massa,Kapolres menyatakan,aksi ini belum mengantongi izin.Sedangkan Terianus Yoku menuturkan,aksi ini sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan kedaulatan Papua yang sudah menjadi agenda PBB. Ia bertanggung jawab atas kegiatan dan menjamin aman.
Meski demikian, aksi unjuk rasa ini sempat mengganggu aktifitas di pasar Sanggeng dan pasar Wosi. Para pedagang memilih menutup kiosnya karena kuatir terjadi hal tak dikehendaki. Beberapa toko di juga ikut tutup. Termasuk juga,ada sekolah yang memulangkan siswanya lebih awal.
Negosiasi pun terjadi. Latas disepakati, aksi hanya dilakukan di lapangan Penerangan di Jalan Percetakan Sanggeng. Dengan catatan,hanya digelar ibadah dan mimbar bebas. Namun, massa terus bertambah, lantaran ratusan massa di Amban hendak menggelar longmarch dan bergabung dengan massa yang sudah ada di Sanggeng. Namun,aksi longmarch kembali dihalau aparat kepolisian.
Kapolres kembali bernegosiasi dengan koordinator aksi. Sempat terjadi adu argumen. Hingga massa ini bersedia difasilitasi,menumpang pada 8 truck yang sudah disiapkan. Sepanjang perjalanan,massa meneriakkan pekik ‘’Papua Merdeka. Kapolres dan personel Dalmas ikut mengawal. Akhirnya massa dari Amban berkumpul dengan massa lainnya di lapangan Penerangan di Jalan Percetakan Sanggeng sekitar pukul 12.00 WIT. Perkumpulnya dua massa ini makin menambah semangat,meski di bawah terik matahari.
MANOKWARI -- Tanah Papua tak pernah "sepi". Keinginan untuk lepas dari NKRI terus terjadi. Kali ini, ratusan massa West Papua Nation
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah