Aksi Tuntut Mundur PM Thailand Berlanjut
Selasa, 02 September 2008 – 08:48 WIB
BANGKOK – Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) tetap bergeming dan enggan meninggalkan Gedung Pemerintah Thailand di Bangkok. Mereka berjanji tidak akan mengakhiri aksinya sebelum Perdana Menteri (PM) Samak Sundaravej benar-benar mengundurkan diri. Para pemimpin PAD juga berkoar akan menutup lebih banyak bandara. Selain itu, mereka juga akan menggalang lebih banyak massa. Bahkan, perserikatan pekerja terbesar di Thailand sudah menyatakan dukungan untuk mendukung demo anti-pemerintah itu. Selain itu, bila tuntutan mereka tidak juga dikabulkan Samak, mereka mengancam akan memblokir aliran persediaan air dan listrik ke gedung pemerintah. “Saya tidak takut, yang saya takutkan adalah terjadinya kerusuhan di negara ini,” ucap Samak.
Janji-janji itu diucapkan pemimpin PAD tepat sehari setelah diadakannya sidang istimewa parlemen untuk membahas pengunduran diri Samak. Tapi, yang bersangkutan tetap menolak mengundurkan diri.
Baca Juga:
Sejatinya, Samak juga telah berkonsultasi dengan Raja Bhumibol Adulyadej. Tapi, bagaimana hasil diskusi tertutup itu, tidak dipublikasikan. Yang terang, Samak memang secara konsisten menolak mengundurkan diri.
“Saya pastikan saya sangat mencintai negara ini seperti semua rakyat. Tapi, saya jauh lebih mencintai demokrasi dan itu lebih dari yang dirasakan mereka yang meminta saya mundur,” kata dia. “Saya tidak bisa ditundukkan oleh para pendemo.”
Kegagalan sidang untuk meminta Samak mundur itu otomatis mengecewakan para demonstran. “Kami sangat kecewa sidang istimewa Parlemen tidak menghasilkan keputusan baru,” kata Somsak Kosaisuk, salah satu pemimpin PAD. Dengan demikian, lanjut dia,” Kami tidak punya pilihan lain selain memberikan tekanan lebih banyak kepada pemerintah.” (AFP/AP/BBC/dia)
BANGKOK – Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) tetap bergeming dan enggan meninggalkan Gedung Pemerintah Thailand di Bangkok. Mereka berjanji
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan
- Japan Airlines Tunda 14 Penerbangan Akibat Serangan Siber
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
- Penyelidikan Soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Dimulai