Aksi Warga Australia di Sejumlah Konsulat Indonesia Berlangsung Damai

"Dosa mereka tidak lebih besar dari kasih Tuhan," demikian isi salah satu tulisan.

"Unjuk rasa berjalan dengan sangat damai, dimulai sekitar pukul 4 sore hingga menjelang pukul 6," jelas Dewi Wahab, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk negara bagian Victoria.
"Mereka tidak meminta bertemu, hanya berkumpul di luar pagar kantor KJRI dan melakukan aksi dengan damai," katanya kepada Erwin Renaldi dari ABC International.
Tapi Dewi mengerti bahwa kata-kata kunci dalam aksi damai tersebut adalah 'harapan' (hope) dan 'ampunan' (mercy).

Acara aksi damai juga digelar di sejumlah kota lainnya, seperti di Sydney, Adelaide, Perth, dan Brisbane.
Di Sydney, aksi unjuk rasa dilakukan oleh organisasi pejuang hak asasi manusia, Amnesty International. Di kota kelahiran Chan dan Syukumaran ini lebih dari 13.000 bunga berhasil dikumpulkan dan dirangkai menjadi kalimat 'keep hope alive'.
Sejumlah warga Melbourne menggelar doa bersama di depan kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di kawasan St. Kilda. Dalam acara tersebut
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia