Aktifis HAM China Disidangkan Setelah Ditahan 3,5 Tahun
Salah satu pengacara hak asasi manusia paling terkemuka di China, Wang Quanzhang, akhirnya disidang di pengadilan tertutup setelah tiga setengah tahun ditahan karena dituduh berusaha menggulingkan pemerintah China.
Kasus ini menjadi sangat sensitif di China, sehingga belasan polisi berpakaian preman memblokir akses ke depan Gedung pengadilan Menengah No.2 Tianjin dan menciduk sedikitnya dua orang yang datang untuk menyuarakan dukungannya terhadap Wang.
Tiga kru kamera yang mengaku berasal dari sebuah media bernama Legal Online juga melecehkan sekelompok kecil diplomat Barat yang ingin mengamati persidangan dan menyebut setidaknya satu warga China yang menjadi kru media asing sebagai "pengkhianat".
Photo: Seorang pria yang mengaku sebagai juru kamera dari outlet resmi China, merekam jurnalis dan diplomat asing.(ABC: Steve Wang)
Istri Wang Quanzhang, Li Wenzu, menggunakan media sosial di luar negeri untuk mengatakan lebih dari selusin penjaga keamanan mendatangi apartemennya di Beijing untuk mencegahnya pergi ke Tianjin guna menghadiri persidangan suaminya.
Menurutnya itu akan menjadi pertama kali baginya bisa kembali melihat suaminya sejak kepergiannya, setelah semua upaya yang dia lakukan sebelumnya untuk mengunjung suaminya didalam tahanan ditolak.
Menurut dakwaan dari jaksa penuntut, Wang Quanzhang dituduh merongrong negara China dengan berkonspirasi dengan LSM asing untuk menyelenggarakan pelatihan bagi para pengacara di China dan mewakili praktisi gerakan spiritual Falun Gong yang dilarang dan sangat ditekan.
Tidak ada indikasi dari pengacara Wang yang ditunjuk pengadilan bagaimana ia akan mengajukan keberatan sebelum persidangan, tetapi periode tiga setengah tahun dari mulai penahanan sampai ke pengadilan telah memicu spekulasi bahwa Wang menolak mengaku melakukan kesalahan apa pun selama masa penahannya yang berlarut-larut di sebuah ruang tahanan yang dijaga khusus.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata