Aktifis Mahasiswa Tewas Akibat Russian Roulette
Sabtu, 24 Juli 2010 – 00:18 WIB
JAKARTA - Mabes Polri akhirnya angkat bicara tentang penyebab kematian Herman (23) ,mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Garut, Jawa Barat yang diduga ditembak oknum polisi pada Senin (19/7) lalu. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Penerangan Umum (Penum) Divisi Humas Polri, Kombes (Pol) Marwoto, kematian Herman diakibatkan kelalaian Briptu Sofyan.
Marwoto menegaskan bahwa kini Briptu Sofyan telah ditetapkan sebagai tersangka. Kepada wartawan di MAbes Polri, Jumat, (23/7), Marwoto menuturkan, insiden penembakkan ini berawal ketika almarhum Herman dan Sofyan berkunjung ke rumah kos teman mereka bernama Yanti alias Lia di daerah Cirengit, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat Senin (19/7) lalu.
Herman dan Sofyan pun mencoba permainan berbahaya yang lebih dikenal dengan Russian Roulette. Permainan ini merupakan adu untung dengan menggunakan pistol revolver berisi satu butir peluru, yang dibidikkan ke kepala seperti lazimnya terlihat dalam film coboy.
Senjata yang digunakan yakni pistol dinas milik Herman dengan enam lobang peluru. Namun dari enam peluru itu, hanya satu yang terisi. Setelah permainan dimulai, Herman mendapat giliran pertama untuk membidikkan senpi itu ke arah kepala sendiri. Permainan itu juga disaksikan oleh teman-teman perempuan mereka.
JAKARTA - Mabes Polri akhirnya angkat bicara tentang penyebab kematian Herman (23) ,mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
BERITA TERKAIT
- Kediaman Hasto Digeledah KPK, Said PDIP Singgung Asas Praduga Tak Bersalah
- Biaya Ibadah Haji Turun, Sekjen PKB: Kualitas Pelayanan Jangan Menurun
- PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia Berpartisipasi Dalam Pembangunan Kesehatan
- Agung Laksono Kritik Proses Pemilihan Ketum PMI
- Puluhan Ribu Konten Promosi Produk Kecantikan dan Makanan Ilegal Dihapus
- Kementerian Bertambah, ASN Belum Dipindahkan ke IKN dalam Waktu Dekat