Aktivasi Otak Tengah, Metode Pendidikan yang Makin Digandrungi

Membaca dan Kenali Warna dengan Mata Tertutup

Aktivasi Otak Tengah, Metode Pendidikan yang Makin Digandrungi
OTAK TENGAH AKTIF: Ilyas (kiri), 9 tahun, sedang mendemonstrasikan kemampuannya memilah kartu berwarna dengan mata ditutup kain hitam. Foto : Ridlwan/ Jawa Pos
Orang awam, lanjut Setiya, sering menyamakan training otak tengah dengan latihan ilmu tenaga dalam yang bisa melihat dengan mata tertutup. Bahkan, karena penasaran, seorang ustad di Sidoarjo, Jawa Timur, pernah meruqyah "metode mengusir jin atau menyembuhkan penyakit dengan membaca Al Quran" anak-anak alumnus pelatihan.

"Alhamdulillah, hasilnya nihil dan beliau bersedia memberikan testimoni di website kami," katanya. Dia, Ustad Fathoni, pengasuh Pondok Pesantren Al Kahfi, Sidoarjo, Jawa Timur, yang memberi komentar di situs www.anakjeniusindonesia.com.

Setiya mengatakan, aktivasi otak tengah itu banyak mempergunakan gelombang otak alfa. Gelombang otak alfa dibuktikan secara ilmiah adalah gelombang otak yang muncul dominan saat seseorang dalam keadaan rileks dan paling kreatif.

Gelombang otak itu biasanya dominan pada saat bangun tidur atau santai di toilet, bahkan sedang berendam air panas di bathtub. "Jadi, tidak heran mengapa Archimedes menemukan hukum Achimedes saat dia mandi karena otaknya sedang santai dan berada dalam kondisi terbaiknya," kata lulusan Psikologi UGM itu.

ADA metode pendidikan yang kini diperkenalkan kepada masyarakat. Yakni, pelatihan untuk "membangunkan" otak tengah. Metode itu masuk ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News