Aktivasi Otak Tengah, Metode Pendidikan yang Makin Digandrungi
Membaca dan Kenali Warna dengan Mata Tertutup
Senin, 17 Mei 2010 – 07:17 WIB
Otak tengah yang teraktivasi memancarkan gelombang mirip radar. Hal itu membuat pemiliknya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutup. Pada dasarnya, gelombang itu terletak di bawah hidung. Hanya mampu mendeteksi benda yang terletak sedikit di bawah hidung. "Itulah mengapa Dik Ilyas dan teman-teman yang lain seakan-akan membaui bola," ujarnya.
Dengan latihan yang teratur dapat membuat sang anak menjadi lebih kuat dan mampu "melihat" benda yang terletak lebih tinggi. Bahkan, ada beberapa anak yang dapat mendeteksi hingga 360 derajat. "Itu berarti bisa melihat benda atau seseorang di belakangnya," katanya.
Agar lebih afdol, alumni pelatihan disarankan sering-sering mempraktikkan ilmunya. "Kami punya sesi parenting khusus untuk orang tua yang anaknya sudah mengikuti pelatihan. Kami beri tips agar kemampuan otak tengahnya tidak hilang atau tidur lagi," tutur ayah empat anak (tiga putri, satu putra) itu.
Secara umum, ada tiga manfaat dari training otak tengah. Yakni, meningkatkan kemampuan afeksi, motorik, dan kognisi. "Untuk afeksi, misalnya, lebih santun dengan orang tua, dengan saudara kandung lebih ngemong, tidak mudah merengek atau merajuk," kata Setiya.
ADA metode pendidikan yang kini diperkenalkan kepada masyarakat. Yakni, pelatihan untuk "membangunkan" otak tengah. Metode itu masuk ke
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408