Aktivis 98 Ingatkan Kasus HAM Era Orde Baru
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang membentuk tim gabungan investigasi untuk mengusut kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Namun, Hari juga meminta publik tidak melupakan pelanggaran HAM di era Orde Baru yang menyisakan kenangan tragis.
"Berakhirnya era Orde Baru dua dekade lalu tak serta merta membuat kasus-kasus kejahatan kemanusiaan yang terjadi di masa itu tuntas atau bisa dilupakan begitu saja," kata Hari.
Aktivis 98 ini kesal karena korban tak mendapatkan keadilan. Menurut Hari, dari banyak kasus-kasus pelanggaran HAM, beberapa kasus yang terjadi menjelang jatuhnya rezim otoriter Soeharto justru membuat pelakunya eksis di dunia politik nasional hingga saat ini.
"Pada tahun 1997-1998, tercatat beberapa peristiwa yang melukai nilai-nilai kemanusiaan yang oleh Komnas HAM dikualifikasikan sebagai pelanggaran HAM berat seperti penculikan aktivis periode 1997/1998 yang dilakukan oleh Tim Mawar Kopassus," tutur Hari.
"Kemudian penembakan mahasiswa di Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998, kerusuhan 13-14 Mei 1998 dengan korban tercatat sedikitnya 1.200 jiwa dan penembakan mahasiswa dalam Tragedi Semanggi jilid I dan II," imbuhnya.
Hari menjelaskan, penculikan aktivis saat itu dilakukan untuk membungkam gerakan reformasi yang semakin membesar. "Tim Mawar dari Kopassus melakukan serangkaian penghilangan paksa atas perintah dari Prabowo Subianto yang saat itu menjabat Danjen Kopassus," katanya.
"Tragedi Trisakti yang merenggut korban jiwa empat mahasiswa Universitas Trisakti yang melakukan aksi demonstrasi, yakni Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie dan Heri Hartanto. Empat putra pertiwi gugur," ujar Hari.
Hari Purwanto meminta publik tidak melupakan Tim Mawar, Tragedi Trisakti dan kerusuhan Mei 1998 begitu saja.
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia
- Bohemian Blangkon
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Mendes Yandri Susanto Minta Pemda Petakan Wilayah untuk Memaksimalkan Potensi Desa