Aktivis 98 Ridwan Bela Prabowo Soal Isu Penculikan
jpnn.com - JAKARTA - Aktivis 98 Ridwan menyoroti isu penculikan para aktivis yang setiap lima tahun sekali dikaitkan dengan Prabowo Subianto, saat maju sebagai calon presiden.
Ridwan menilai dalam hal ini Prabowo tidak bersalah, justru korban atas perintah atasan.
Saat peristiwa penculikan terjadi pada 1997-1998, calon presiden Pemilu 2024 Prabowo masih menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
"Saya sadar bahwa Pak Prabowo adalah korban atas perintah atasan. Saya harus memberi kesaksian bahwa Prabowo bukan pelaku penculikan tersebut," ujar Ridwan dalam keterangannya, Jumat (15/12).
Untuk memperkuat argumentasinya Ridwan menegaskan dirinya merupakan salah satu korban penculikan menjelang era reformasi.
"Saya merupakan korban dari penculikan dan kebetulan diambilnya waktu sidang PDI di Pengadilan Jakarta Pusat," ucapnya.
Menurut Ridwan, ketika itu sedang berlangsung sidang gugatan pengambilan paksa kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro dan peristiwa 27 Juli 1996.
"Jadi, saya harus menjawab tuduhan yang tidak benar. Saya yang menjadi korban penculikan seharusnya punya hak lebih atas kasus tersebut karena menjadi korban penculikan tersebut," katanya.
Seorang aktivis 98 Ridwan membela Prabowo terkait isu penculikan, dia bilang begini.
- Hercules Perintahkan Kader GRIB Jaya Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta
- Agustiar-Edy Siap Menjalankan Program Asta Cita Prabowo Demi Menyinkronkan Pembangunan Kalteng
- Kadin Munaslub Sebut Prabowo Akan Hadir di Rapimnas, Begini Tanggapan Kubu Arsjad
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Begini Sikap Wakil DPR RI Ini soal Rencana PPN 12 Persen
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta