Aktivis '98 Siap Jihad Mempertahankan NKRI

jpnn.com - JAKARTA - Negara Kesatuan Republik Indonesia dinilai berada dalam kondisi bahaya. Sekelompok orang yang ingin mengganti dasar negara, tengah berupaya menghalalkan segala cara meraih kekuasaan.
Kelompok tersebut, kata salah seorang aktivis '98 Benny Ramdani, sering menyerukan Pancasila sebagai thagut atau tuhan baru.
Padahal Pancasila merupakan ideologi bangsa yang selama puluhan tahun, terbukti mampu menyatukan segala perbedaan yang ada.
"Mereka selalu mengatakan Pancasila thagut. Karena itu siapapun yang ingin mengusung semangat jihad mengadang dasar negara, maka kami pun akan berjihad mempertahankan keutuhan NKRI," ujar Benny pada konferensi pers yang digelar para aktivis 98, di Bilangan Cikini, Selasa (22/11).
Menurut Benny, apapun bentuk gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengganti ideologi Pancasila dan merongrong pemerintahan sah hasil demokrasi, patut dikategorikan sebagai gerakan makar.
Karena itu seluruh aktivis 98 menyerukan agar segenap elemen bangsa bersatu padu. Bersama-sama dengan pemerintah, melawan upaya-upaya kelompok tersebut.
Saat ditanya dari mana aktivis 98 memperoleh informasi tersebut, Benny mengatakan pihaknya memiliki jejaring yang luas di seluruh Indonesia.
Selain itu dari kondisi politik akhir-akhir ini, upaya-tersebut juga terlihat cukup jelas.
JAKARTA - Negara Kesatuan Republik Indonesia dinilai berada dalam kondisi bahaya. Sekelompok orang yang ingin mengganti dasar negara, tengah berupaya
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?
- Menteri Investasi Rosan Roeslani Jadi Kepala Danantara, Erick Thohir Sebagai Pengawas