Aktivis Antikorupsi Indonesia Mengaku Banyak Dapat Serangan Digital, Terutama Sejak Puluhan Pegawai KPK Diberhentikan
Jenis serangan terhadap aktivis antikorupsi
Terkait dengan diberhentikannya pegawai KPK yang tidak lulus TWK, sejumlah aktivis antikorupsi di Indonesia mengaku telah mengalami serangan digital yang melonjak, mulai dari peretasan akun 'messanger' mereka hingga sabotase kegiatan konferensi daring.
Sebelumnya, mereka telah menuding tes yang dilakukan sebagai upaya menghentikan pegawai KPK yang sedang giat memberantas korupsi.
Karena menyuarakan masalah inilah, mereka khawatir telah jadi sasaran serangan secara digital.
Menurut pengakuan ICW, anggota mereka mulai mengalami serangan digital sejak 17 Mei, ketika akun WhatsApp dari enam anggotanya tak bisa diakses lagi.
Serangan itu terjadi setelah mereka ikut dalam konferensi secara daring, membahas pemberhentian pegawai KPK.
ICW menyebut seorang peretas bahkan menayangkan film porno ke tampilan layar konferensi video tersebut.
Kini, ICW mendesak penegak hukum untuk menyelidikinya, meski mereka tidak menyebut secara spesifik siapa pelaku yang dianggap bertanggung jawab.
Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa upaya untuk mengambil alih akun WhatsApp dan akun Telegram miliknya terus berlanjut dalam beberapa hari terakhir.
Pada Hari ini Indonesia Coruption Watch mengatakan bahwa pemberantasan korupsi menemui ajalnya
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan