Aktivis Bela Dipo Alam
Rabu, 03 Oktober 2012 – 07:53 WIB
JAKARTA - Rilis yang dikeluarkan Sekretaris Kabinet Dipo Alam tentang banyaknya pejabat dari parpol yang terseret hukum mendapat dukungan dari pegiat atau aktivis anti korupsi. Setidaknya hal ini muncul dalam diskusi terbatas yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) Universitas Nasional (Unas) Jakarta dengan Gerakan Pemuda Anti Korupsi di Jakarta, Selasa (2/10). Irfan mendukung langkah Seskab Dipo Alam yang membuka kotak pandora mengenai praktik-praktik korupsi yang selama ini dilakukan partai-partai politik. "Langkah dan keberanian Dipo Alam ini patut diacungi jempol untuk mendobrak perilaku korupsi di kalangan politisi," ujarnya.
Dipo Alam pekan lalu merilis pejabat korupsi berdasarkan surat izin pemeriksaan pejabat yang telah disetujui oleh Presiden. Dari ratusan surat izin itu, pejabat dari parpol menempati posisi banyak. Rilis tersebut belakangan menimbulkan reaksi dari sejumlah petinggi parpol dan mengecam Dipo Alam.
Baca Juga:
Irfan Maulana, mantan aktivis mahasiswa FISIP Unas 2005, yang juga pegiat anti korupsi yang tergabung dalam kelompok Gerakan Pemuda Anti Korupsi (GEPAK) menyatakan ancaman demokrasi yang sebenarnya adalah korupsi. Karena itu, ia berpendapat bahwa korupsi tidak saja menyengsarakan masyarakat, tetapi juga akan menciptakan budaya politik yang korup.
Baca Juga:
JAKARTA - Rilis yang dikeluarkan Sekretaris Kabinet Dipo Alam tentang banyaknya pejabat dari parpol yang terseret hukum mendapat dukungan dari pegiat
BERITA TERKAIT
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024