Aktivis Curigai Pemprov Jatim Mau Bikin Surabaya Seperti Wuhan
Pemkot Surabaya sudah mengatur penempatan dua mobil itu selama lima hari ke depan untuk mempercepat dan memperluas pengetesan swab bagi warga.
Para pasien pun telah bersiap, mereka menunggu berjam-jam, ternyata mobil dengan kapasitas pengetesan ribuan spesimen per hari itu tak kunjung datang karena dipindahkan ke Tulungagung dan Lamongan.
Kusnan juga mengimbau para pejabat puncak Pemprov Jatim untuk tidak punya agenda tersembunyi di balik penanganan Covid-19 dengan terus memojokkan Kota Surabaya.
"Ini Surabaya seperti sengaja di-Wuhan-kan. Tega sekali,” ujarnya.
Kusnan mengatakan, sebelumnya Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim dr Joni Wahyudi menyebut Kota Surabaya bisa menjadi “Wuhan baru”.
“Nah, kalau tahu posisi Surabaya sebagai episentrum utama Jatim, kenapa tidak jadi prioritas? Kok malah mobil tes PCR dipindah?” kata Kusnan.
Dia menyinggung kabar yang santer beberapa hari ini, di mana Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa disebut oleh sejumlah pengamat sebagai salah seorang kandidat yang bisa maju dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.
Agenda politik itu sebaiknya disingkirkan dulu. Khofifah diimbau fokus dan adil dalam penanganan Covid-19 di Jatim.
Dia heran, kok Surabaya sebagai episentrum utama COVID-19 di Jatim tidak jadi prioritas? Kok mobil tes PCR dipindah?
- Teka-Teki Kepemilikan SHGB 991: 3 Sengketa Berkembang Makin Pelik, Seorang Notaris Jadi Tersangka
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!