Aktivis Dorong Penggunaan Telur Berstandar Kesejahteraan Hewan yang Lebih Tinggi
jpnn.com, JAKARTA - Aktivis Act for Farmed Animals (AFFA) berkumpul di luar Plataran Menteng, HOS Cokroaminoto, Jakarta pada Kamis (26/9/2024).
Mereka meminta perusahaan perhotelan tersebut menerbitkan kebijakan bebas sangkar dan mulai menggunakan telur dari sistem dengan standar kesejahteraan yang lebih tinggi.
Aksi ini merupakan bagian dari kampanye #PlataranforAnimals, yang bertujuan mengajak grup perhotelan asli Indonesia ini bergabung dengan tren global bebas sangkar.
Dalam aksi teatrikal, para aktivis menampilkan sosok dengan topeng yang menyerupai seorang pengusaha yang berusaha meraih 'penghargaan' yang dipegang oleh ayam, melambangkan kegagalan Plataran dalam isu kesejahteraan hewan meski telah meraih penghargaan lain seperti Sustainable Destinations Top 100.
Di belakang sosok tersebut, seorang aktivis berperan sebagai ayam yang memukul simbal, menandakan waktu hampir habis bagi Plataran untuk bertindak.
Mereka juga memutarkan suara tangisan ayam untuk menekankan urgensi dan menyoroti penderitaan ayam yang dikurung dalam sangkar dengan kondisi yang tidak layak di Indonesia.
Manager Kampanye AFFA Elfha Shavira mengatakan meskipun Plataran aktif mempromosikan inisiatif lingkungan melalui #PlataranforPlanet, namun mereka belum merespon permintaan terkait kebijakan kesejahteraan hewan.
“Kami telah menghubungi Plataran selama lebih dari setahun melalui email, media sosial, dan bahkan surat fisik, namun mereka bergeming atas permintaan kami mengenai kebijakan kesejahteraan hewan,” ujar Elfha.
Aktivis meminta perusahaan perhotelan menerbitkan kebijakan bebas sangkar dan mulai menggunakan telur dari sistem dengan standar kesejahteraan lebih tinggi.
- Silatnas SMID-PRD jadi Ajang Lepas Kangen Para Aktivis
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Aktivis Ini Ajak Warga Jangan Tertipu Amplop di Pilkada Sumut, Lalu Singgung Keluarga Jokowi
- Jaga Kesehatan Mata dengan Rutin Mengonsumsi 4 Makanan Ini
- IACN Ungkap Kejanggalan Data Survei Indikator di Pilgub Malut
- Berdemonstrasi di Kedubes AS, Aktivis Tolak Campur Tangan Asing dalam PSN dan Urusan Papua