Aktivis Dorong Penggunaan Telur Berstandar Kesejahteraan Hewan yang Lebih Tinggi

Aktivis Dorong Penggunaan Telur Berstandar Kesejahteraan Hewan yang Lebih Tinggi
Aktivis Act for Farmed Animals (AFFA) berkumpul di luar Plataran Menteng, HOS Cokroaminoto, Jakarta pada Kamis (26/9/2024). Foto: Dok. AFFA

Mengakhiri aksi tersebut, perwakilan AFFA berhasil bertemu dengan perwakilan Plataran.

Walaupun telah meminta tanggapan resmi dari pihak Plataran, namun sampai rilis ini dikirim, belum ada tanggapan resmi dari Plataran terkait aksi yang dilakukan.

Kenyataan Kondisi Ayam di Indonesia

Saat ini, lebih dari 370 juta ayam di Indonesia dikurung di sistem sangkar, yang berdampak pada tingginya stres fisik dan psikologis ayam.

Sistem sangkar yang kecil dan sempit ini sangat membatasi pergerakan ayam, mencegah mereka untuk dapat merentangkan sayap sepenuhnya, bersarang atau melakukan perilaku alami seperti mandi debu atau bertengger.

Studi dari Otoritas Keamanan Pangan Eropa menyatakan sistem sangkar sebagai penyebab masalah kesejahteraan yang parah bagi ayam dan mengakibatkan tingginya prevalensi Salmonella dibandingkan sistem bebas sangkar.

“Ketika konsumen telah lebih sadar akan kenyataan pahit ini, permintaan akan perlakuan yang lebih manusiawi terhadap hewan yang diternak, juga makin meningkat,” kata Elfha.

Saat ini lebih dari 25 hotel dan 40 restoran di Indonesia mengadopsi kebijakan bebas sangkar.

Aktivis meminta perusahaan perhotelan menerbitkan kebijakan bebas sangkar dan mulai menggunakan telur dari sistem dengan standar kesejahteraan lebih tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News