Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman

Untuk memastikan pilkada yang damai di Maluku Utara, Riswan menyarankan diperlukan solusi politik kultural yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dari tokoh agama, tokoh adat, hingga masyarakat umum.
"Salah satu pendekatan yang efektif adalah mengedepankan prinsip demokrasi kultural, yang menekankan penghargaan terhadap perbedaan, kedamaian, dan persatuan, terlepas dari latar belakang suku, agama, atau pilihan politik," bebernya.
Riswan menambahkan tokoh agama dan adat di Maluku Utara memiliki pengaruh besar dalam membangun kedamaian sosial.
Sebab, para tokoh agama dapat berperan sebagai penyejuk di tengah ketegangan politik, mengingatkan umat dan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah.
"Mendorong mereka untuk berperan aktif dalam mengedukasi pemilih tentang pentingnya memilih berdasarkan visi, bukan sentimen negatif terhadap calon lain, akan sangat bermanfaat," ujarnya.
Lebih lanjut, masyarakat perlu diajak untuk berpikir kritis, untuk tidak terjebak pada isu-isu hoaks atau fitnah yang seringkali muncul menjelang pemilihan.
Kampanye yang lebih berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan sosial dan ekonomi dapat menjadi daya tarik yang lebih positif daripada kampanye hitam yang hanya mengundang permusuhan.
Jika terjadi ketegangan, dialog antarkelompok pendukung calon dapat menjadi solusi untuk meredakan ketegangan.
Aktivis Maluku Utara Riswan Lagalante mengatakan Pilkada 2024 yang akan berlangsung menjadi momen yang sangat penting bagi masa depan daerah tersebut.
- 7 Gugatan Hasil PSU Pilkada Sudah Masuk ke MK, Ini Daftarnya
- Bawaslu Temukan Logistik PSU Masih Belum Lengkap di Serang
- 9 Daerah Siap Gelar PSU Pilkada, Ini Pesan dan Harapan Wamendagri Ribka
- Ada Kabar Pilkada Banggai Bakal Rusuh, Masyarakat Diimbau Jangan Termakan Isu
- Dugaan Kecurangan, Tiga Kepala Desa Kabupaten Banggai Dilaporkan ke Bawaslu
- Bawaslu Konsisten Mengawal Demokrasi