Aktivis Greenpeace Akhiri Aksi
27 Jam di Atas Crane PT IKPP, Turun Diperiksa Polisi
Jumat, 27 November 2009 – 00:46 WIB
PERAWANG - Empat aktivis Greenpeace - tiga di antaranya warga asing - akhirnya menghentikan aksi protes yang mereka jalani dengan memanjat crane (alat bongkar muat peti kemas, Red) di pelabuhan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) di Perawang, Riau. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, keempat aktivis itu, masing-masing Alin asal Pekalongan, Joel (Filipina), Franky (Jerman) serta Yoth (Belanda), memanjat crane di pelabuhan itu pukul 07.00 WIB pagi hari, Rabu (25/11). Yugo H Marhoed yang mendampingi pemeriksaan Alin, menjelaskan bahwa turunnya keempat aktivis Greenpeace tersebut, pada dasarnya setelah mendengar kepastian akan adanya kesepakatan pertemuan antara unsur Muspida Riau, berikut pihak PT IKPP dan Greenpeace sore hari itu juga. "Semula mereka bertekad akan tetap bertahan sampai ada komitmen dari pihak perusahaan," jelas Yugo.
Mereka memprotes aktivitas perusahaan kayu asal Riau itu yang disebutkan telah merusak hutan setempat serta lahan gambut. Namun, aksi itu akhirnya berhenti juga sekitar 27 jam kemudian, serta mereka pun turun dengan kesadaran sendiri dari crane pada pukul 10.00 WIB, Kamis (26/11). Penghentian aksi itu setelah mereka mendapat jawaban positif dari pihak kepolisian yang juga sudah berada di lokasi sejak Rabu, soal tuntutan mereka untuk bernegosiasi dengan pihak perusahaan (IKPP).
Baca Juga:
Dengan kondisi terlihat kelelahan, keempat aktivis sesampainya di bawah langsung diamankan oleh pihak kepolisian setempat. Mereka yang didampingi pengacaranya, Yugo H Marhoed, segera dibawa ke Mapolsek Tualang, Perawang. Di sana, ketiga aktivis asal luar negeri sempat beristirahat sebentar, sebelum kemudian dibawa ke Mapolda Riau di Pekanbaru. Sementara satu aktivis lagi, Alin, harus menjalani pemeriksaan di Mapolsek.
Baca Juga:
PERAWANG - Empat aktivis Greenpeace - tiga di antaranya warga asing - akhirnya menghentikan aksi protes yang mereka jalani dengan memanjat crane
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad