Aktivis HAM Tiongkok Raih Penghargaan HAM dari Uni Eropa

Aktivis HAM Tiongkok Raih Penghargaan HAM dari Uni Eropa
Foto : AFP

Menurut pengawas HAM dari AS kepada BBC, Dirumah itu dipasangi kamera CCTV sebagai pengawas disamping polisi yang senantiasa bersiaga. Menutut salah satu sumber kepada Reuters, dia juga tak berhak mendapat pinjaman bacaan dari narapidana lain. Seluruh suratnya kepada keluarga, hanya boleh dibacakan olah petugas penjara. Jika ada isi yang “kurang mengenakkan” akan disuruh tulis ulang.

Sementara itu sebelum Uni Eropa mengumumkan pemenang penghargaan, perwakilan Beijing telah mewanti-wanti agar jangan sekali-kali memilih Hu. ’’Jika parlemen Eropa tetap memberikan penghargaan itu kepada Hu Jia, akan sangat menyakiti perasaan rakyat Tiongkok dan akan berdampak buruk terhadap hubungan Tiongkok-Uni Eropa,’’ tulis Song Zhe, dalam sebuah surat teruntuk presiden majelis parlemen.

Dalam surat itu, Song juga mengatakan bahwa mengabaikan kemajuan HAM di Tiongkok dan hanya memperhatikan konfrontasi saja, hanya akan memperparah kesalahpahaman antara dua pihak (Tiongkok-UE). ’’Kami menentang intervensi negara-negara lain, menggunakan alasan HAM. Hu Jia adalah kriminal yang telah terbukti bersalah di pengadilan dengan tuduhan menyebarkan subversi,’’ kata juru bicara menteri luar negeri Tiongkok, Qin Gang, kepada Reuters menjelang pengumuman pemenang.

Hu Jia mengalahkan kandidat lain dari Belarusia dan Kongo

BRUSSEL – Gagal meraih penghargaan Nobel perdamaian bulan ini, tak mengecilkan peran pejuang HAM Tiongkok, Hu Jia, di mata internasional. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News